BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi
aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk mempalitasi psikotrapi terhadap
sejumlah klien pada waktu yang sama yang bertujuan untuk memantai dan
meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota yang memiliki karakteristik
yang sama.
Stimulasi persepsi prilaku kekerasan
adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempersepsikan
stimulus yang disediakan atas stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien
dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon
klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan jiwa.
2. Untuk mengetahui terapi aktivitas
kelompok orientasi realita.
TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) ORIENTASI REALITA
Terapi aktifitas kelompok dengan
orientasi realita terhadap pengenalan tempat dan orang.
1. TUJUAN
UMUM
Tujuan umum yaitu klien mampu
mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan.
2. TUJUAN KHUSUS
1. Klien mampu mengenal
tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mengenal waktu
dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal
diri sendiri dan orangorang di sekitarnya dengan tepat.
4. Klien dapat mengenal
waktu dengan tepat.
5. Klien dapat mengenal
tanggal dengan tpat.
6. Klien dapat mengenal
hari dengan tepat.
7. Klien dapat mengenal
tahun dengan tepat.
B. TIM TERAPIS
Leader : Nurul Hadi
Co Leader : Andriani
Fasilitator : 1. M. Irham
2. Ainul Yadi
Observer : Hendra P.W,
Anggota : 1. Tonto Wijohana
2. Heri Kusairi
3. Sri Zurriatun Soliha
4. L. Hadrian Rahman
5. Rian Setiawan
6. Juni Hartini
C. LANDASAN KERANGKA
TEORI
Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita: orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa sikotik,
mengalami penurunan daya nilai realitas.
Klien
tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini
dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas
pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitaas yang
memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
`D. AKTIVITAS DAN
INDIKASI
Aktivitas yang dilakukan tiga sesi
berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai
indikasi disorientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan,
tidak kenal dirinya, salah mngenal orang lain, tempat, dan waktu.
E. KRITERIA ANGGOTA
KELOMPOK
·
Pasien dengan gangguan orientasi realitas berjumlah 7-12 orang
·
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
·
Usia 20-35 tahun
F. STRUKTUR KELOMPOK:
Tempat sesi :
Ruangan rawatan RSJ
Waktu sesi : 45
menit/sesi
Jumlah anggota : 6
orang
Jumlah sesi : 2
sesi
G. PERILAKU ANGGOTA YG DIHARAPKAN & PERILAKU TIM TERAPIS
YG DIHARAPKAN :
Klien dapat
melakukan TAK
Klien dapat
mengenal orang dan tempatnya
Terapis dapt
menjalankan hubungan terapeutik
Tujuan dari TAK
dapt tercapai
H. PROSES KEGIATAN/ AKTIVITAS
TAK ORIENTASI
(disorientasi) REALITAS
Sesi 1.: Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien
lain
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat
yang ikut TAK
2. Spidol
3. Bola tennis
4. Tape rcorder
5. kaset “dangdut
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
· Memilih klien sesuai dengan indikasi
· Membuat kontrak dengan klien
· Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan
2. Orientasi
· Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
· evaluasi/ validasi
3. Kontrak
· terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu mengenal orang
· terapis menjelaskan atuaran main
berikut
· jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis
· Lama kegiatan 45 menit
· Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai
Tahap Kerja
a. terapis membagikan papan nama untuk
masing-masing klien.
b. terapis meminta masing-masing klien
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal.
c.
terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di depan papan nama
yang dibagikan, terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
d. terapis menjelaskan langkah
berikutnya:
e.
akan dinyalakan musik, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu
kien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola
tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang
lain (minimal nama panggilan).
f.
Terapis memutar dan menghentikan, saat musik berhenti, klien yang sedang
memegang bola tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi
klien yang lain.
g. Ulangi langkah f sampai semua klien
mendapatkan giliran.
h.
Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
lain bertepuk tangan.
Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK.
2. terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
terapis menganjurkan klien menyapa orang
lain sesuai dengan nama panggilan.
c. kontrak yang akan datang
Sesi 2: Pengenalan Tempat
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit
2. Klien mampu mengenal nama ruangan
tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5.
Klien mampu mengenal ruan perawata, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi,
dan WC
Setting
1.
Terapis dan klien duduk bersama dalam limgkaran
2. Ruangan tempat perawatan klien
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu “dangdut
3. Bola tenis
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1. Memilih klien sesuai dengan indikasi
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan
b. Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Evaluasi/ validasi
menanyakan perasan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat
2. Terapis menjelaskan atuaran main
berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah
sakit, nama ruangan; klien diberi kesempatan menjawab.Beri pujian pada
klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b. Terapis
menjelaskan dengan menyalakan lagu dangdut, sedangkan bola tennis diedarkan satu persatu ke peserta yang
lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti,
klien yang sedang memegang bola tennis
akan diminta menyebutkan nama rumah
sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis
menyalakan dan menghentikan lagu, dan meminta klien memegang bola tennis untuk
menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah
menyebutkan dengan benar.
e. Trapis
mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi,
WC, ruang istirahat, ruang TAK, dan ruangan
lainnya
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis mennyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk
menghapal nama-nama tempat
c. kontrak yang akan dating
I. PROSES EVALUASI
Sesi 1:
Evaluasi dilakukan saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang kemampuan
klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi
klien lain
Sesi 2:
Evaluasi dilakukan saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas tempat, kemampuan
klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah sakit
J. ALAT & SUMBER
YANG DIBUTUHKAN.
1. Pengawas
2. Dokter spesialis
3. Papan nama sejumlah klien dan perawat
yang ikut TAK
4. Spidol
5. Bola tennis
6. Tape rcorder
7. kaset “dangdut
K. REFRENSI
Stuart, Gail W.2006. Buku Saku
Keperawatan Jiwa edisi 5. Jakarta: EGC
Isaac,
A. Alih bahasa : Rahayunigsih, D. P. 2005. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi 3. Jakarta. EGC
joins us with my blogg. widhawidhari.blogspot.com
BalasHapusoke!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hapuswidha sekarang smter brapa????
Hapus